Di sini juga melayani pemesanan Bubuk Kulit Manggis. Order di 0857 3618 7376.

Halaman

Rabu, 15 Mei 2013

Bisnis Pulsa... Perkenalan Awal dengan Dunia Online

Saat ini kebutuhan akan sarana komunikasi semakin lama semakin meningkat, bahkan fasilitas komunikasi baik GSM maupun CDMA telah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Pengguna telepon seluler di Indonesia saat ini telah mencapai lebih dari 65 juta orang, dan diperkirakan pada akhir tahun 2010 ini akan berkembang menjadi 140 juta orang. Sebagian besar pengguna atau lebih dari 85% (.55 juta orang) lebih memilih karta prabayar daripada kartu pasca bayar.

Pendapatan operator dari setiap pelanggan (ARPU = Average Reveneu per User) berdasarkan data yang dipublikasikan sekitar Rp. 52.000,- s/d Rp.128.000,- (bervariasi untuk tiap operator). Jika rata-rata ARPU adalah sebesar Rp.100.000,- maka uang yang beredar dalam penjualan pulsa prabayar perbulan sebesar : 55 juta pelanggan x Rp.100.000,- = Rp.5,5 Triliyun. Dari jumlah tersebut metode pengisian pulsa elektrik semakin hari semakin meningkat dibandingkan dengan sistem pengisian dengan voucher fisik. Hal ini karena voucher elektrik memiliki banyak keunggulan dibandingkan voucher fisik. Di antaranya, lebih praktis, bebas dari pemalsuan kartu dan tidak adanya batas kedaluarsa/expiry date. Dan sebagaimana terbukti bahwa pengisian pulsa secara elektrik dinilai sebagai sebuah solusi efektif dan efisien untuk memotong biaya distribusi berantai dan biaya produksi tinggi.

Kalau diperhatikan dari data di atas tentunya pasar pulsa isi ulang ini memiliki peluang yang sangat besar. Makanya di setiap ruas jalan, dari jalan besar sampai pedesaan sekalipun, bermunculan counter pulsa.

Mengingat potensi "pasar pulsa" yang sangat besar itulah, maka kemudian bermunculan bisnis-bisnis pulsa yang mengandalkan sistem jaringan. Sebut saja misalnya, DBS dan Vnet.com. Dengan promosi dan strategi yang "lihai" serta mengandalkan fasilitas yang akan didapat seorang member, DBS ternyata mengalami perkembangan yang sangat pesat. Vnet pun saya kira juga tidak kalah. Ada slogan khusus dari Vnet, bahwa keanggotan dari sebuah Bisnis pulsa semacam Vnet, tidak semata-mata sebagai bisnis ansich, tetapi juga merupakan sebuah lifestyle.

Saat ini kedua jaringan Bisnis pulsa yang sudah berpayung hukum (baca : mempunyai izin resmi) tersebut mematok nilai pendaftaran yang sama, 200 ribu.

Berbicara tentang pendaftaran yang mencapai ratusan ribu itu, saya jadi teringat, ketika membaca sebuah kolom di sebuah koran harian yang ketika itu mengkritisi pelayanan sebuah lembaga pemerintahan, "Kalo bisa lama, kenapa harus dipercepat?" hehehe

Maka, untuk jaringan bisnis pulsa, berlaku, "Kalo bisa gratis, kenapa harus membayar?"

Zaman sekarang, mana ada yang gratis tetapi juga legal, yang telah mendapat izin dari instansi pemerintahan terkait? Jawabannya tentu saja ada. Namanya Pulsagram. Berkantor pusat di Jogjakarta, kota dimana penulis pernah studi S1 di sana, tepatnya Jl Imogiri Timur km 7 Grojogan DI Yogyakarta dengan no telepon sekian-sekian, saya ndak hapal, berada di bawah PT Bimasakti Multiwealth. Lebih detail tentang Legalitas Pulsagram dapat dilihat di : www.bisnisgratis2010.co.cc.. Saya pribadi baru 2 bulan ini menjadi anggota dari bisnis pulsa berbasis jaringan tersebut. Tentang pendaftaran, memang 100% gratis. Begitu seorang member daftar kemudian transfer deposit yang jumlahnya juga dibebaskan, maka si member berhak atas berbagai fasilitas yang ada di sana. Tidak hanya masalah pengisian pulsa dari HP sendiri, tetapi juga akan mendapatkan berbagai macam tool dan trik-trik menarik yang tentu akan berguna bagi setiap orang yang menginginkan kemajuan.

<<<Postingan ini ditulis pada tanggal 6 April tahun 2010 >>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar